alat transportasi tradisional cidomo tersaingi oleh zaman |
Warga lombok khususnya,untuk alat transportasi tardisional yang satu ini
sudah tidak asing lagi, yaitu cidomo (bahasa
lombok sasaknya). Dimasa lalu alat transportasi ini pernah menjadi primadona
hampir disemua tempat,akan tetapi untuk sekarang ini alat transportasi jarang
ditemukan. Keberadaan cidomo sudah hampir tergerus oleh arus kemajuan modernisasi
alat transportasi bahkan tak jarang di beberapa tempat sudah tidak ada lagi.
Penyebab sangat beragam mulai dari
mahalnya ongkos angkutan, selain itu juga biaya produksinya dalam pembuatan tempat
grobak cidomo menghabiskan sekitar +8
jutaan belum terhitung dengan harga hewan kuda dan pernak pernik sesorisnya.
Disamping itu juga persaingan tidak sehat membuat cidomo di beberapa tempat sudah di tinggalkan,dengan ruang gerak cidomo yang sangat terbatas akan jalur di lalui. Oleh karena sebab itu,
banyak yang beralih propesi menjadi tukang ojek akibat perkembangan zaman
transportasi dan kebutuhan hidup. Keluhan lain
diungkapkan oleh pak kusir juga yaitu adanya tukang ojek pada setiap tempat
pangkalan dan semakin mudahnya orang mempunyai kendaharaan sepedah motor setiap
hari semakin bertambah , sehingga akibatnya para kusir kesulitan mencari
penumpang , tidak seperti dahulu dengan kebanjiran penumpang. Menyebabkan persaingan
angkutan cukup berat dirasakan ditambah lagi dengan alat angkutan roda tiga dan
alat transportasi taksi yang banyak diminati oleh masyarakat baik dipedesaan
maupun diperkotaan.
Seperti contoh pada beberapa ruas
jalan yang ada di kota Mataram cidomo
sudah jarang di jumpai dikarenakan oleh Peraturan Pemerintah akan pelarangan cidomo
yaitu kuda sebagai motor penggerak selalu mengotori jalan walaupun sudah
diantisipasi dengan membuatkan semacam penampung kotoran. Dengan revolusi
perkembangan zaman akan kebutuhan hidup sekarang ini memang selalu ada baik buruk, sebab akibat
dalam segala hal termasuk juga pada alat transportasi. Banyaknya sepeda motor,
taxsi dan motor roda tiga mau tidak mau akan memberikan pengaruh pada
transportasi tradisional untuk mengorbankan cidomo yang merupakan salah satu saksi sejarah bahwa BangsaIndonesia
di masa kemerdekaan pernah menggunakan alat transportasi yang unik dan
antik. Maka disinilah peran serta pemerintah daerah sangatdibutuhkan agar cidomo sebagai
angkutan yang bersejarah tersebut perlu dilestarikan dari kepunahan, selain itu
juga pemerintah daerah bekerja sama dengan dinas/badan instansi terkait lainnya
secara tegas untuk membuat aturan/ kebijakan terkait dengan traek jalur masing-masing seperti tukang ojek, taksi, bemo
dan alat angkutan lainnya dalam mengatur sebagai alat transportasi yang nyaman,
aman, tertib dan adil demi suksesnya perkembangan alat tranportasi tanpa
melupakan akan sejarah kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar